ABSTRAK
Mutu suatu produk dan pelayanan menjadi tuntutan dan dambaan bagi masyarakat pengguna dari industri disain, manufaktur dan pelayanan. Mutu menjadi matriks kinerja, citra diri dan daya saing serta tingkat efisiensi dan konsistensi penggunaan sumber daya yang tersedia oleh suatu industri disain/rekayasa, manufaktur dan industri pelayanan. Tanpa menjaga dan meningkatkan mutu, cepat atau lambat akan menghancurkan bisnis perusahaan tersebut.
Konsistensi dan perbaikan mutu yang terus menerus suatu disain/rekayasa, produk atau pelayanan dari industri disain/rekayasa, manufaktur dan pelayanan, jika dan hanya jika, dapat dilakukan melalui pemberlakuan Sistem Manajemen Mutu (SMM) atau yang biasanya diperkenalkan sebagai Quality Management System (QMS) atau Management System (MS). Pemberlakuan SMM/QMS/MS merupakan suatu keharusan bagi industri disain/rekayasa, manufaktur dan jasa pelayanan untuk pendorong peningkatan efisiensi, kualitas dan penurunan biaya produksi, yang pada gilirannya menjadi kompetitif di pasar regional dan global serta terstruktur dengan baik karena produknya terjamin seragam bahkan "selalu" membaik/meningkat kualitasnya.
Kata kunci: Quality Manajemen System, Mutu, Quality AssuranceÂ
1. PENDAHULUAN
Para mahasiswa, terutama mahasiswa tingkat akhir, merupakan sumber daya ‘terbarukan’ yang akan segera memasuki pasar kerja seperti industri disain/rekayasa, manufaktur dan pelayanan, diharapkan dapat memahami proses Manajemen Kualitas/Mutu dan dapat beradaptasi dengan Quality Management System (QMS) dalam setiap kegiatannya untuk memperbaiki mutu disain, mutu produk dan pelayanan yang berbasis biaya, waktu dan sistem. Untuk itu, kuliah pilihan bertemakan QMS dalam industri diharapkan mampu memberikan gambaran secara utuh mengenai 5W (5-Why/Mengapa), 1H (1-How/Bagaimana) dari QMS - Quality Management System.
Berdasarkan pengalaman pribadi penulis, masih banyak direktur maupun manager apalagi sarjana-sarjana yang masih lemah atau salah dalam memahami QMS, sehingga QMS dianggap sebagai beban perusahaan dan bukan sebagai pemacu kemajuan dan keuntungan perusahaan.
Manajemen mutu diatur dan diselenggarakan berdasarkan tiga (3) institusi berikut:
1. Institusi internasional yang mengeluarkan Standard Mutu Prosedur seperti misalnya International Standard Organization (ISO) yang berlokasi di Geneva, Switzerland dan masing masing institusi negara yang mengeluarkan standar bersangkutan.
2. Certification Registrar Body (CRB), institusi yang sah yang boleh melakukan audit/akses/inspeksi kepada suatu perusahaan untuk dilakukan evaluasi apakah bisa dikeluarkan ‘Approval Certificate’ dan akan di evaluiasi ulang secara periodik kedepannya.
3. Konsultan Manajemen Kualitas/Mutu adalah institusi yang resmi yang dapat membantu dan mendidik perusahaan-perusahaan yang memerlukan pembangunan Manajemen Mutu di perusahaannya.
Dengan penguasaan QMS yang handal, maka jelas sekali banyak kesempatan bisnis yang akan dapat diraih. Bahkan salah satu negara tetangga kita yang sangat menguasai QMS, seperti Singapora, dapat memposisikan diri sebagai negara pengekspor produk-produk yang tidak mereka produksi sendiri dan menguasai pasar global. Ironinya, negara-negara tersebut justru mendapatkan bahan bakunya dari negara kita yang kemudian hasil produknya diekspor ke negara-negara maju dengan harga dan keuntungan yang sangat kompetitif. Negara kita dengan bahan baku yang melimpah, sumber daya manusia kita sangat banyak dan masih relatif murah, sudah semestinya dibarengi dengan penguasaan QMS di setiap sektor industri dan pelayanan (services), sehingga produk-produk kita lebih mampu bersaing di pasaran global dan akan lebih banyak menarik investor asing. Â
Untuk itu sebaiknya perlu diusulkan adanya kuliah tambahan QMS di dunia industri yang merupakan ‘road show’ dan sekaligus sebagai bentuk kepedulian membangun pendidikan karakter, kebiasaan yang baik bagi generasi muda pemilik masa depan negeri Indonesia. Sehingga mereka mampu bersaing baik di tingkat regional dalam rangka menyambut dimulainya pasar bersama di tingkat ASEAN maupun Asia-Pacific (APEC)
Untuk jangka panjang, di setiap institut/universitas untuk dapat membekali dosen mereka dengan pendidikan QMS ini sebagai staf pengajar tetap dan memberikan kuliah tambahan kepada para mahasiswa, terutama mahasiswa tingkat akhir agar tidak buta tentang QMS yang berlaku di dunia dan juga sebagai pilihan karir yang bersangkutan di dunia industri yang relevan.
2. JENIS QUALITY MANAGEMENT SYSTEM (QMS)
Contoh jenis-jenis Quality Management System Internasional yang perlu diperkenalkan kepada mahasiswa antara lain sebagai berikut:
1. ISO 9001:2008 Quality Management System (Catatan: Jenis ini dapat dipakai untuk semua jenis perusahaan, seperti perusahaan disain, industri manufaktur, perusahaan jasa termasuk Restoran, bahkan kuil Hindu dll.).
2. ISO/TS 29001 atau API-Q1 Petroleum and Gas/ Sector Specific Quality Management System.
3. ISO 13485: 2015 Medical Devices Management System.
4. ISO 14000: 2004 Environmental Management Systems.
5. ISO/TS 16949 Automotive Quality Management System/ The Harmonized Standards for Supply Chain.
6. ISO 17025 Laboratory Management System.
7. ISO 20252 Market, Opinion and Social Research - Vocabulary and Services Requirements.
8. SA 8000 Social Accountability Management System.
9. ISO 22000 Food Safety Management System/ For Safe Food Supply Chains.
10. ISO 37001 Anti Bribery Management Systems.
11. TL 9000 Telecommunication Quality Management System.
12. MS 1500:2009 Halal Food: Production, Preparation, Handling and Storage - General Guide. Malaysian Standard.
13. AS 9135 Specific Quality Requirements for NATO Suppliers.
14. HACCP The Hazard Analysis Critical Control Point System.
15. OHSAS 18001: 2007 Occupational Health & Safety Assessment.
16. AS 9100 Revision C, Quality Management System - Requirements for Aviation, Space and Defense Organizations.
Dan masih ada sistem lain yang lebih spesifik lagi.
3. KESIMPULAN
Dimasa yang akan datang, pemahaman yang baik tentang Quality Management System sudah menjadi keharusan bagi sarjana-sarjana kita. Untuk itu disarankan agar perguruan tinggi memberikan kuliah tambahan tentang QMS sebagai tahap pengenalan dan memupuk kesadaran sebagai bekal memasuki dunia industri. Sebagai informasi tambahan, bahwa sudah ada universitas di Inggris sudah membuka jurusan Jaminan Mutu (Quality Assurance) untuk program S1, S2 dan bahkan S3. Ini menunjukkan bahwa pasar global akan sangat menggunakan QMS sebagai standarisasi mutu. Hal ini perlu diawali dengan mempersiapkan para dosennya untuk menjadikan QMS sebagai nafas dalam setiap melakukan aktivitas belajar dan mengajar.
Setelah semua sektor industri memahami dan mengimplementasikan Quality Management System, diharapkan produk-produk kita semakin kompetitif dan bisa menembus pasaran global. Dengan demikian kita tidak hanya sebagai negara pengekspor bahan mentah atau sekedar pemakai teknologi maju, tetapi berperan aktif secara bisnis dalam pembuatan produk-produk teknologi maju tersebut. Sehingga sumber daya manusia yang melimpah ini akan lebih efektif dan mengalami peningkatan mutu yang secara makro berarti negara akan meningkat pula kemampuannya dalam mengekspor produk-produk teknologi maju.
Disarankan sistim manajemen mutu ini menjadi perilaku kehidapan kita sehari-hari, sehingga kita sudah terbiasa dengan istilah kualitas.
ÂDAFTAR PUSTAKA
- International Standard Organization - ISO, Geneva, Switzerland. Website: www.iso.org
- PRI-NADCAP (Performance Review Institut - National Aerospace and Defense Contractor Accreditation Program ), website: p-r-i.org/nadcap/
Gambar via Pixabay
Â
Comments